Materialisme

Hapuslah semua memoriku

Kumohon atau pergi dari hadapanku

Tak sanggup kukisah yang menyiksa batin… 3 bulan!

Bodoh…bodoh

Apa aku yang baik? Berhati suci? Rindu belaian?

Mungkin hingga pasti

Tak satupun manis

Tak sungguh

Benciku sebenci sayangmu

Salahmu? Tak ada

Hanya pelit

Mak Comblang

Dia

Kuberi pahitku

Tapi selalu racunmu lebih

Biaskan rasanya

Dukaku yang terluka

Kusampirkan di angannya

Bisikkan cintamu mengalahkan hebatku

Mengabaikan dia tenggelam dalamku

Hingga dia

Menanam mawar

Menggambar kita

Disini Ibukotaku yang Janda Tapi Kaya Raya

Semua heboh

Buruan beli! Diskon bulan ramadhan

Sungguh membeli mobil dan cabe tak ada bedanya

Ayo kesini

Jalan-jalan sambil terbang

Pesawat pun bisa macet di Soekarno

Bagaimana tidak?

33 bandara  hanya punya satu tujuan

Kecewa aja

Anak pejabat  berlomba-lomba sekolah di sini

Menghabiskan uang

Membagi harta

Membagi jiwa

Rintik Rindu

Aku lupa bagaimana menulis puisi

Dari kamukah pertama?

Pasti kamu

Atau jendela bilik kamarku ?

Oh

suara panjang itu menghela nafas

menciumku

dan menjadi kabut dingin

tapi

bayangan itu dulu kekasihku

Panggil Aku Cinta

Akulah  cinta

Ketika kau tunjukkan aku bulan

Akulah cinta

Ketika diam waktu yang berharga

                        

Tapi tak lagi!

Aku bukan cinta

Aku tak kenal bulan dan tak tau diam