"Aku belajar dari seorang yang hebat"
Siapa?
"Seorang Guru"
Terlalu sedikit
Terlalu lembut untuk seorang
Terlalu mudah untuk diluluhkan
"Aku juga belajar dari nyai gendut"
Nyai, hanya membuatmu menangis dengan nyinyir bibirnya
dan mengadu kepada bapak
"tapi kadang aku bersama kiai"
ia akan meninggalkanmu dihutan dibawah cahaya bulan
dan teriakmu yang tersisa
"Jadi tak ada yang hebat"
Tuhan
Puisi itu Mimpi yang bertransformasi menjadi "Kata"
Aku menari diatas bait dan bercerita sepanjang kereta api seakan tak pernah ada waktu yang cukup
Kamis, 05 Mei 2016
Senin, 27 Oktober 2014
suratku pada 28 Oktober 2014
jakarta, 28 Oktober 2014
suratku untuk pemuda negara yang berbangga
atas merdekanya Indonesia
selamat...
selamat... haha
selamat.... kau tak perlu lagi berperang
selamat.... tak perlu lagi berbambu runcing dengan jepang
selamat... hiduplah dengan senang
atas merdekanya Indonesia
selamat...
selamat... haha
selamat.... kau tak perlu lagi berperang
selamat.... tak perlu lagi berbambu runcing dengan jepang
selamat... hiduplah dengan senang
selamat... oh selamat
jika selamat yang ku maksud untuk kau sadar
jika selamat yang ku ulang agar kau paham
maka berhentilah menghujani negeri ini dengan ganja!!!
kau hidup dengan ganja yang berbau busuk
kau pemuda, bagai bangkai yang berjalan
bagai jiwa yang tak diharapkan merusak Indonesia
maka matilah..
matilah lebih keras
matilah lebih kejam
padahal kau tau, pahlawan berjuang untuk jiwamu
pahlawan menghidupkanmu
dan mati....
hahaha apa kau belajar sejarah?
oh,
pemuda,
yang mendengarkan tangisan pertiwi
dan hidup gigih membawa nama Indonesia
kami begitu bahagia
melihatmu mengibarkan bendera dan mampu berbangga menjadi pemuda
teruslah berlari dan berapi-api dengan medali, piagam, sertifikat dan ilmu itu
setidaknya ada yang bangga dengan Indonesia
setidaknya kau telah melakukan itu
maka terus berusahalah
dengan berkata...
jika selamat yang ku maksud untuk kau sadar
jika selamat yang ku ulang agar kau paham
maka berhentilah menghujani negeri ini dengan ganja!!!
kau hidup dengan ganja yang berbau busuk
kau pemuda, bagai bangkai yang berjalan
bagai jiwa yang tak diharapkan merusak Indonesia
maka matilah..
matilah lebih keras
matilah lebih kejam
padahal kau tau, pahlawan berjuang untuk jiwamu
pahlawan menghidupkanmu
dan mati....
hahaha apa kau belajar sejarah?
oh,
pemuda,
yang mendengarkan tangisan pertiwi
dan hidup gigih membawa nama Indonesia
kami begitu bahagia
melihatmu mengibarkan bendera dan mampu berbangga menjadi pemuda
teruslah berlari dan berapi-api dengan medali, piagam, sertifikat dan ilmu itu
setidaknya ada yang bangga dengan Indonesia
setidaknya kau telah melakukan itu
maka terus berusahalah
dengan berkata...
selamat hari sumpah pemuda, generasi bangsa!
Minggu, 14 September 2014
Si Janda
Ketika rasa itu ada
Mengalir dan
membludak
Tapi kau tak memberi
celah agar semuanya mengalir
Sehingga tertekan
dan tersimpan
Berhari-hari tak
mampu hidup lagi
Rasa itu mulai
membusuk
Cincinmu mulai
menguning
Dan sekarang
nikmatilah kematian itu
Karena itu yang kau
berikan
Dan kini aku bosan
Bosan menjadi janda
Kau antara ada dan
tiada
Ada tapi disana
Tak ada tapi tersisa
Lalu bagaimana aku
bisa tidur
Aku takut esok
Aku tak siap untuk
merenung lagi
Bersedih meratapi
Dan mati….
Rabu, 16 Juli 2014
Aku Tak Kenal Dia
dia tak tau langit yang mendung
hitam mengkelam
ketika pelangi mulai runtuh
tak berdengung
dan aku kelabu
semakin aku berbunga
semakin kau berduri
siapa yang pantas di kadu?
wanitaku hilang
merenggut mentari
dan lihat
tariannya membuat ku tersedu
oh siapa itu?
hitam mengkelam
ketika pelangi mulai runtuh
tak berdengung
dan aku kelabu
semakin aku berbunga
semakin kau berduri
siapa yang pantas di kadu?
wanitaku hilang
merenggut mentari
dan lihat
tariannya membuat ku tersedu
oh siapa itu?
Minggu, 06 Juli 2014
Jam Pasir
dingin tak pernah ada
sepi telah pergi
ceria bersama
karena aku yang selalu bersembunyi
dan makin manja
dilahan yang berdetak
malam tak jadi pertimbangan
karena bulan itu teman
dan saksi buta
bersama debu malam di jalan
namun hanya satu
jam kita berlari
ketika kita tertawa
aku takut jika lupa
bahwa kitalah si-tua
atau...
kita yang pelupa
oh! tidak, aku tau
kita muda
dan kita yang pecinta
sepi telah pergi
ceria bersama
karena aku yang selalu bersembunyi
dan makin manja
dilahan yang berdetak
malam tak jadi pertimbangan
karena bulan itu teman
dan saksi buta
bersama debu malam di jalan
namun hanya satu
jam kita berlari
ketika kita tertawa
aku takut jika lupa
bahwa kitalah si-tua
atau...
kita yang pelupa
oh! tidak, aku tau
kita muda
dan kita yang pecinta
Sabtu, 05 Juli 2014
1000 Topeng
entah aku yang bodoh
atau terlalu perasa
atau aku yang tak berduri
dan tak bercakar
bertemu kau
yang ku kira
................
dan ternyata
raja sandiwara
bergelut dengan wanita-wanita disana
kau pilih dia daripada aku!!!
cintamu sungguh kadaluarsa
dan kelabu
hah! lelah aku bicara
topengmu tak berdaun telinga
dan tangisanku telah mendarah
tapi, apa daya?
cuma kau yang kupunya
aku sekarat
wahai kau yang bertopeng
wowo!
atau terlalu perasa
atau aku yang tak berduri
dan tak bercakar
bertemu kau
yang ku kira
................
dan ternyata
raja sandiwara
bergelut dengan wanita-wanita disana
kau pilih dia daripada aku!!!
cintamu sungguh kadaluarsa
dan kelabu
hah! lelah aku bicara
topengmu tak berdaun telinga
dan tangisanku telah mendarah
tapi, apa daya?
cuma kau yang kupunya
aku sekarat
wahai kau yang bertopeng
wowo!
Sabtu, 14 Juni 2014
Sepiku yang Hilang
Seperti danau yang biru
tenang berlumut
namun membisu
diam dan berhantu
menarik narikku
memikat terus menerus
seakan-akan aku perlu
dia...
tapi dialah putri
dalam sedalam hatinya
biru sebiru kasihnya
dan hijau mendambakan
aku berlari didalamnya
berteriak
tak kuat
merindukan disetiap kesepianku
tenang berlumut
namun membisu
diam dan berhantu
menarik narikku
memikat terus menerus
seakan-akan aku perlu
dia...
tapi dialah putri
dalam sedalam hatinya
biru sebiru kasihnya
dan hijau mendambakan
aku berlari didalamnya
berteriak
tak kuat
merindukan disetiap kesepianku
Langganan:
Postingan (Atom)