Senin, 27 Oktober 2014

suratku pada 28 Oktober 2014

jakarta, 28 Oktober 2014
suratku untuk pemuda negara yang berbangga
atas merdekanya Indonesia
selamat...
selamat... haha
selamat.... kau tak perlu lagi berperang
selamat.... tak perlu lagi berbambu runcing dengan jepang
selamat... hiduplah dengan senang
selamat... oh selamat

jika selamat yang ku maksud untuk kau sadar
jika selamat yang ku ulang agar kau paham

maka berhentilah menghujani negeri ini dengan ganja!!!
kau hidup dengan ganja yang berbau busuk
kau pemuda, bagai bangkai yang berjalan
bagai jiwa yang tak diharapkan merusak Indonesia
maka matilah..
matilah lebih keras
matilah lebih kejam
padahal kau tau, pahlawan berjuang untuk jiwamu
pahlawan menghidupkanmu
dan mati....
hahaha apa kau belajar sejarah?

oh,
pemuda,
yang mendengarkan tangisan pertiwi
dan hidup gigih membawa nama Indonesia
kami begitu bahagia
melihatmu mengibarkan bendera dan mampu berbangga menjadi pemuda
teruslah berlari dan berapi-api dengan medali, piagam, sertifikat dan ilmu itu
setidaknya ada yang bangga dengan Indonesia
setidaknya kau telah melakukan itu
maka terus berusahalah
dengan berkata...

selamat hari sumpah pemuda, generasi bangsa!

Minggu, 14 September 2014

Si Janda

Ketika rasa itu ada
Mengalir dan membludak
Tapi kau tak memberi celah agar semuanya mengalir
Sehingga tertekan dan tersimpan
Berhari-hari tak mampu hidup lagi
Rasa itu mulai membusuk
Cincinmu mulai menguning
Dan sekarang nikmatilah kematian itu
Karena itu yang kau berikan

Dan kini aku bosan
Bosan menjadi janda
Kau antara ada dan tiada
Ada tapi disana
Tak ada tapi tersisa

Lalu bagaimana aku bisa tidur
Aku takut esok
Aku tak siap untuk merenung lagi
Bersedih meratapi

Dan mati….


Rabu, 16 Juli 2014

Aku Tak Kenal Dia

dia tak tau langit yang mendung
hitam mengkelam
ketika pelangi mulai runtuh
tak berdengung 
dan aku kelabu

semakin aku berbunga
semakin kau berduri

siapa yang pantas di kadu?
wanitaku hilang
merenggut mentari
dan lihat
tariannya membuat ku tersedu

oh siapa itu?

Minggu, 06 Juli 2014

Jam Pasir

dingin tak pernah ada
sepi telah pergi
ceria bersama
karena aku yang selalu bersembunyi
dan makin manja
dilahan yang berdetak

malam tak jadi pertimbangan
karena bulan itu teman
dan saksi buta
bersama debu malam di jalan

namun hanya satu
jam kita berlari
ketika kita tertawa

aku takut jika lupa
bahwa kitalah si-tua
atau...
kita yang pelupa

oh! tidak, aku tau
kita muda
dan kita yang pecinta

Sabtu, 05 Juli 2014

1000 Topeng

entah aku yang bodoh
atau terlalu perasa
atau aku yang tak berduri
dan tak bercakar

bertemu kau

yang ku kira
................
dan ternyata
raja sandiwara
bergelut dengan wanita-wanita disana
kau pilih dia daripada aku!!!
cintamu sungguh kadaluarsa
dan kelabu

hah! lelah aku bicara

topengmu tak berdaun telinga
dan tangisanku telah mendarah

tapi, apa daya?

cuma kau yang kupunya

aku sekarat

wahai kau yang bertopeng
wowo!

Sabtu, 14 Juni 2014

Sepiku yang Hilang

Seperti danau yang biru
tenang berlumut
namun membisu
diam dan berhantu

menarik narikku
memikat terus menerus
seakan-akan aku perlu
dia...
tapi dialah putri
dalam sedalam hatinya
biru sebiru kasihnya
dan hijau mendambakan

aku berlari didalamnya
berteriak
tak kuat
merindukan disetiap kesepianku


Selasa, 20 Mei 2014

Tugas Kuliahku

malamku berlalu
seperti angin yang meniup debu
tak ada rasa
hanya semu disini dan dilantai kamarku

oh penat
aku sudah bagaikan robot
tak ada rasa
tapi nikmat

syukur dengat sangat
kekasihku seorang malaikat
dan bunganya tak pernah layu
tersenyum didinding kamarku

hangat..
begitu hangat..
dan aku selalu mendekap
pada buku-buku yang lembab


Senin, 19 Mei 2014

Apa Gila?!

Aku benci hidup
ketika kau menguak seisi lemari jingga
penuh dengan masa lalu
masaku dengan setangkai mawar
dan selusin surat merah muda
dan pria yang semalam mengatakan cinta
disenyummu yang terluka

percuma...
percuma sumpah itu
karena kau tuli dan buta

untuk apa aku berkata
lidahku telah tak ada
tanganku juga tak sampai
karena bencimu luar biasa
dan sakit hatimu sungguh berbisa

tak ada siapa-siapa
gila,gila,gila


Pelacurmu

awalnya aku bahagia
menari diatas menara
dengan seorang drakula
seperti api yang membara
seperti cinta para anak muda
tak berdarah, tapi aku hanya terluka
menyisakan luka yang menganga hingga pukul tiga

lalu aku berpura-pura
hanya bercanda

tapi dia membunuhku!!!
menyisakan tubuhku yang terkoyak seperti anjing
tak ada lagi yang tersisa
tak ada lagi "AKU"
aku habis
aku bukan aku
aku pelacurmu

Senin, 14 April 2014

Mahasiswa Muda

aku merangkak
perlahan namun pasti
dengan tubuh yang menggigil
dan mata yang menghitam

sesulit inikah kita?
ketika hidup jadi taruhan
kursi empuk diperebutkan
dan wanita-wanita berlipstik fuchsia
berjalan diatas awan



aahhh....
andai aku seperti dia
aku pasti bahagia
tapi hanya satu cara
rampas milik negara
dan buat semakin tak berharga

kami yang berkacamata
berlensa dua koma tiga
takut berkobar-kobar
dan sibuk belajar

hingga tunggu nanti
siapa yang berkuasa

Rabu, 09 April 2014

Senja Kita

aku pikir
dunia tak mampu mendengarku
senja terlalu tua untuk diratapi
malam adalah cinta
ketika bintang tak terlihat
angin berdesir membelai rambutku
dan tangan yang menyatu
saan cincin itu menempel di jariku

aku kuat
aku melihat masa yang bahagia
tapi tanpa dunia
tanpa mulut yang berbicara
tanpa tatapan manusia
tidak ada dia
hanya kita
bersama menunggu senja
dan hujan di kaca

disana ada hutan
rimbun bersemak belukar
hening seperti yang kita harapkan
dari teman hingga pujangga
lalu kecanduan

walau mereka buta
walau mereka tuli
walau mereka tak lihat kita
aku kan meratap demimu disisiku
menuju senja

Senin, 07 April 2014

Yang Dulu Ada

aku terbangun
pada sebuah mimpi yang pilu
pada seorang dan berorang-orang
orang-orang yang juga memiliki rindu
rindu padaku dan rindu pada diri mereka

sudah lama aku tak menjajaki kaki
masuk kepintu lebar dengan senyum mereka
tapi kenapa ibu menangis
menahanku dan berteriak
pilu, sangat pilu
karena aku...
memeluk mereka dengan lembut
karena aku...
masih saudaranya
aku anaknya
aku cucunya
aku kakaknya
aku hilang
aku lari dan bersembunyi 

aku rindu suasana dulu
oh...ibu


Kamis, 09 Januari 2014

Jejakku

Aku torehkan tinta
untuk menulis namamu
aku penuhi diari
tentang kisah cinta
namun sulit diterka

selama ini,
aku mengumpulkan fakta
tentang hidup didunia
sangat ambigu
ketika dia bisa berkata-kata
dicelah bahasa

namun katamu
tak ada lagi selain aku
dan kau bahkan hampir mati karena ku
tapi aku hanya melihat hamparan hijau
diantara dia dan kau
dan sebuah kenangan yang aku simpan
diatas pulau
dan gunung cisarua

Selasa, 07 Januari 2014

Suratku yang tak sampai

Aku masih rapuh
tak sanggup kembali ke masa lalu
saat kau pergi
memaksa diri dengan tangis 
dan mengabaikan aku

sendiri
membeku
dengan sunyi

hari yang tak berpelangi
orang-orang yang muram
membiarkan aku mati
merindukanmu
lalu aku bercerita
pada helai daun
disana aku meronta
karena kau menyisakan luka
yang tak jua reda

tapi hanya insting yang berbicara
dari jawa ke sumatera
dan kita masih membisu
seakan semua sangat mudah

aku bermimpi
mungkin berimajinasi
setiap pagi kau berdiri
didepan tenda dengan api unggun

lalu aku mulai lelah dengan semua senja
menunggunmu sungguh menyiksa
dan malam larut yang sepi
memaksaku menantimu
hingga fajar
aku hanya rindu beradu mulut
dan pergi memelukmu

aku butuh kau
mampu membaca ini