Kamis, 12 Desember 2013

Wanita Baja

dia itu....
wanita yang menumpangiku
hingga perutnya melar
melebar-lebar
sekarang aku dengar
dia jatuh...
terlempar
karena seorang wanita yang merebut mawar
mawar itu berwarna
seperti kelelawar
melukai dan mencakar
hingga setiap hari hatinya gusar
hingga tangisnya bagaikan guntur
hingga ia semakin ringkih
hingga ia mengirim surat kepadaku
berlembar-lembar
bercerita tentang ayah dan wanita itu
dan ciuman mesra tadi malam

ingin aku berlari ke dapur
dan meraihmu disudut pintu
terdiam dan tersungkur
aku tak kuat ibu
mengapa kau begitu sendiri
ditengah derasnya hujan dan benturan ombak
diduniamu yang semakin kelam
dan hatimu yang telah lebam
sekarang bejana itu sudah penuh dan retak
aku kembali untuk berkata
"Ibu, kau Baja yang kukenal"

Kamis, 28 November 2013

kita dan lelap

Detaknya yang classic
Seirama dengan tempat aku berteduh
hingga aku terlelap diatas nafasmu
dengan itu aku bermimpi
indah sekali
dan aku tersenyum dibalik tidurku
tempat kau menampungku
tak pernah sebelumnya aku begitu tenggelam
menghayati setiap detik
mengagumkan aromamu

aku...
begitu tenggelam
tak tertolong


Rabu, 27 November 2013

Zombi

Jika saja aku mampu berlari
Dan sanggup berdiri
Ke arah wajah yang mengundang dengki
kepada
Orang-orang yang membusuk
Dan berjiwa pemberani

Aku sungguh ingin menjajal
Setelah sekian lama terludahi
Membungkam jiwa dan batin
oleh
Mulut-mulut manis
Nan bersahaja seperti neraka
Dari segala kemunafikan organisasi

Tapi...

aku lumpuh
Aku mati
Dan aku zombi


sungguh aku membenci orang ini


Selasa, 26 November 2013

Mahamu Meru!

Ku rindu suhumu
ku tantang terjalmu
mungkin kan ku kais semua abu
dan berdiri dihadapan Jawa
ditengah Indonesia
akan kujanjikan mengibarkan darah dan suci hatiku
dengan alunan yang luar biasa jaya

aku tau akan sejajar awan

melawan sengitnya dingin tak karuan
tapi sungguh aku tak takut mati
biarkan saja
biarkan aku terbang


Wanita-mu

Aku yang hitam, gelap dan  mendung
cobalah angkat aku yang tersandung
dari kerasnya hidup Jakarta-Bandung
dari gadis biasa hingga berkerudung
dari wajahku yang semu namun membesung
aku ingat saat ibu mengandung
dan lahir malaikat yang dililit bedung
ibu memanggilnya "Biran Tulang"
kata ibu, itu sebuah nama sayang
dari cinta ibu - ayah dan keluarga besar yang berpalang

aku takut pulang, ibu
rupanya menjadi wanita tak semudah yang kau bilang


Jumat, 27 September 2013

Ketiga

Sebutir air
tertahan disudut yang indah
didekat bola cokelat yang bersinar
tatapan itu sudah rapuh
menunggu dan berharap
kenapa cinta begitu sulit?
kenapa kau seperti brengsek!
kenapa pacarmu membisu?

kau itu
tubuh itu
mata itu
bibir itu
setiap hari denganku
tapi kenapa cinta tak pernah peka
apa dia batu? seperti terumbu?
hidup tumbuh tanpa rasa
mengalun indah tanpa nada
hingga mati tanpa aku dengannya

Jumat, 13 September 2013

lukisan tak berwarna

Aku hidup dengan damai
dan lahir karna cinta
kau datang dengan angkuhmu
dan membuat aku gila

aku ini sayap yang membantumu terbang
tidak, kau juga membawaku terbang
hingga aku selalu bersembunyi di punggungmu
tapi tidak didepanmu

aku ini hanya sekotak kasur yang selalu kau datangi
namun tak pernah kau tiduri
aku hanya semburat pelangi yang kau tatapi
namun selalu kau ingkari
aku mungkin cinta sejati
namun kita tak pernah mencoba untuk saling memiliki

kita hanya...
lukisan tak berwarna



Senin, 10 Juni 2013

Aku dan Tangisku


Dudukku sepi sesak tak henti
Menjamu kabutan duri sendiri
Air tergenang membasuh kertas
Suratku kepada tuhanku

Lihatlah aku menangis
Tolonglah!

Hatiku biru tergenang perih
Berat air yang jatuh maka tersungkurlah
Tenggelamkan aku disudut intensitas dermaga yang tak henti
Aku telah membelah
Tercerai berai
Oh, Kupu-kupu terbang
Aku yang membantu ibu menjagamu
Aku yang membelamu didepan burung-burung
Aku kunci jawaban disetiap ujian
Bahagia ku bahagiamu
Tangisku amarahmu
Sedihku sedalam rasa cinta ibu kepadamu



Sebelum kau datang
Sebelum kau datang
Rangkul aku,
Hingga tak ada

Genggam saja malammu simpan untukku
Dunia milikmu bukan?

Aku tak lebih dari Bangka
Sepanjang tandus di pengembara
Untukmu


Membalik jauh ke utara
Mendoakanmu disetiap pujaanku
Busur tertancap janji
Untukmu
Aku sayang bahagiamu teramat, saudaraku…

Selama diammu tak berpenghujung
Didalamnya terkumpul kesakitanku

Sabtu, 08 Juni 2013

Dear Michael

Malam tak ada untukku
Hujan menangis menemaniku
Tubuhku berdarah
Mawar yang kau berikan terlalu berduri
Lukaku makin menganga
Dan kau masih memujaku

Aku mohon
Pada seorang pangeran berkuda
Michael
Aku terengah-engah melupakanmu

Kamis, 23 Mei 2013

Terimakasih telah mendoakanku

Ting-tong....
Ada kiriman lagi!
Sebuah sayap berbeda setiap harinya
Kali ini kuning, seperti cahaya matahari
Sayap-sayap itu akan selalu menemaniku
Dan membawaku hingga jauh

Baru saja aku pulang dari sebuah pulau
Melindasi Indonesia bagian tengah
Dan ini aku bawakan kain Bali
Untuk Ibu ku yang sedang susah
 
Sayap ini aku antarkan kembali ke Jambi
Untuk membawamu kemari
Teruntuk ibu ku yang tak henti menangis
Dari berbagai doa dan permintaanmu padaku
Sayap ini adalah doa indahmu