dia itu....
wanita yang menumpangiku
hingga perutnya melar
melebar-lebar
sekarang aku dengar
dia jatuh...
terlempar
karena seorang wanita yang merebut mawar
mawar itu berwarna
seperti kelelawar
melukai dan mencakar
hingga setiap hari hatinya gusar
hingga tangisnya bagaikan guntur
hingga ia semakin ringkih
hingga ia mengirim surat kepadaku
berlembar-lembar
bercerita tentang ayah dan wanita itu
dan ciuman mesra tadi malam
ingin aku berlari ke dapur
dan meraihmu disudut pintu
terdiam dan tersungkur
aku tak kuat ibu
mengapa kau begitu sendiri
ditengah derasnya hujan dan benturan ombak
diduniamu yang semakin kelam
dan hatimu yang telah lebam
sekarang bejana itu sudah penuh dan retak
aku kembali untuk berkata
"Ibu, kau Baja yang kukenal"
Aku menari diatas bait dan bercerita sepanjang kereta api seakan tak pernah ada waktu yang cukup
Kamis, 12 Desember 2013
Kamis, 28 November 2013
kita dan lelap
Detaknya yang classic
Seirama dengan tempat aku berteduh
hingga aku terlelap diatas nafasmu
dengan itu aku bermimpi
indah sekali
dan aku tersenyum dibalik tidurku
tempat kau menampungku
tak pernah sebelumnya aku begitu tenggelam
menghayati setiap detik
mengagumkan aromamu
aku...
begitu tenggelam
tak tertolong
Seirama dengan tempat aku berteduh
hingga aku terlelap diatas nafasmu
dengan itu aku bermimpi
indah sekali
dan aku tersenyum dibalik tidurku
tempat kau menampungku
tak pernah sebelumnya aku begitu tenggelam
menghayati setiap detik
mengagumkan aromamu
aku...
begitu tenggelam
tak tertolong
Rabu, 27 November 2013
Zombi
Jika saja aku mampu
berlari
Dan sanggup berdiri
Ke arah wajah yang
mengundang dengki
kepada
Orang-orang yang
membusuk
Dan berjiwa
pemberani
Aku sungguh ingin
menjajal
Setelah sekian lama
terludahi
Membungkam jiwa dan
batin
oleh
Mulut-mulut manis
Nan bersahaja
seperti neraka
Dari segala
kemunafikan organisasi
Tapi...
aku lumpuh
Aku mati
Dan aku zombi
sungguh aku membenci
orang ini
Selasa, 26 November 2013
Mahamu Meru!
Ku rindu suhumu
ku tantang terjalmu
mungkin kan ku kais semua abu
dan berdiri dihadapan Jawa
ditengah Indonesia
akan kujanjikan mengibarkan darah dan suci hatiku
dengan alunan yang luar biasa jaya
aku tau akan sejajar awan
melawan sengitnya dingin tak karuan
tapi sungguh aku tak takut mati
biarkan saja
biarkan aku terbang
ku tantang terjalmu
mungkin kan ku kais semua abu
dan berdiri dihadapan Jawa
ditengah Indonesia
akan kujanjikan mengibarkan darah dan suci hatiku
dengan alunan yang luar biasa jaya
aku tau akan sejajar awan
melawan sengitnya dingin tak karuan
tapi sungguh aku tak takut mati
biarkan saja
biarkan aku terbang
Wanita-mu
Aku yang hitam, gelap dan mendung
cobalah angkat aku yang tersandung
dari kerasnya hidup Jakarta-Bandung
dari gadis biasa hingga berkerudung
dari wajahku yang semu namun membesung
aku ingat saat ibu mengandung
dan lahir malaikat yang dililit bedung
ibu memanggilnya "Biran Tulang"
kata ibu, itu sebuah nama sayang
dari cinta ibu - ayah dan keluarga besar yang berpalang
aku takut pulang, ibu
rupanya menjadi wanita tak semudah yang kau bilang
cobalah angkat aku yang tersandung
dari kerasnya hidup Jakarta-Bandung
dari gadis biasa hingga berkerudung
dari wajahku yang semu namun membesung
aku ingat saat ibu mengandung
dan lahir malaikat yang dililit bedung
ibu memanggilnya "Biran Tulang"
kata ibu, itu sebuah nama sayang
dari cinta ibu - ayah dan keluarga besar yang berpalang
aku takut pulang, ibu
rupanya menjadi wanita tak semudah yang kau bilang
Jumat, 27 September 2013
Ketiga
Sebutir air
tertahan disudut yang indah
didekat bola cokelat yang bersinar
tatapan itu sudah rapuh
menunggu dan berharap
kenapa cinta begitu sulit?
kenapa kau seperti brengsek!
kenapa pacarmu membisu?
kau itu
tubuh itu
mata itu
bibir itu
setiap hari denganku
tapi kenapa cinta tak pernah peka
apa dia batu? seperti terumbu?
hidup tumbuh tanpa rasa
mengalun indah tanpa nada
hingga mati tanpa aku dengannya
tertahan disudut yang indah
didekat bola cokelat yang bersinar
tatapan itu sudah rapuh
menunggu dan berharap
kenapa cinta begitu sulit?
kenapa kau seperti brengsek!
kenapa pacarmu membisu?
kau itu
tubuh itu
mata itu
bibir itu
setiap hari denganku
tapi kenapa cinta tak pernah peka
apa dia batu? seperti terumbu?
hidup tumbuh tanpa rasa
mengalun indah tanpa nada
hingga mati tanpa aku dengannya
Jumat, 13 September 2013
lukisan tak berwarna
Aku hidup dengan damai
dan lahir karna cinta
kau datang dengan angkuhmu
dan membuat aku gila
aku ini sayap yang membantumu terbang
tidak, kau juga membawaku terbang
hingga aku selalu bersembunyi di punggungmu
tapi tidak didepanmu
aku ini hanya sekotak kasur yang selalu kau datangi
namun tak pernah kau tiduri
aku hanya semburat pelangi yang kau tatapi
namun selalu kau ingkari
aku mungkin cinta sejati
namun kita tak pernah mencoba untuk saling memiliki
kita hanya...
Senin, 10 Juni 2013
Aku dan Tangisku
Dudukku sepi sesak tak henti
Menjamu kabutan
duri sendiri
Air tergenang
membasuh kertas
Suratku kepada
tuhanku
Lihatlah aku
menangis
Tolonglah!
Hatiku biru
tergenang perih
Berat air yang
jatuh maka tersungkurlah
Tenggelamkan aku
disudut intensitas dermaga yang tak henti
Aku telah
membelah
Tercerai berai
Oh, Kupu-kupu
terbang
Aku yang
membantu ibu menjagamu
Aku yang
membelamu didepan burung-burung
Aku kunci
jawaban disetiap ujian
Bahagia ku
bahagiamu
Tangisku amarahmu
Sedihku sedalam
rasa cinta ibu kepadamu
Sebelum kau datang
Sebelum kau datang
Rangkul aku,
Hingga tak ada
Genggam saja
malammu simpan untukku
Dunia milikmu
bukan?
Aku tak lebih
dari Bangka
Sepanjang tandus
di pengembara
Untukmu
Membalik jauh ke
utara
Mendoakanmu
disetiap pujaanku
Busur tertancap
janji
Untukmu
Aku sayang
bahagiamu teramat, saudaraku…
Selama diammu
tak berpenghujung
Didalamnya
terkumpul kesakitanku
Sabtu, 08 Juni 2013
Dear Michael
Malam tak ada untukku
Hujan menangis
menemaniku
Tubuhku berdarah
Mawar yang kau berikan
terlalu berduri
Lukaku makin menganga
Dan kau masih memujaku
Aku mohon
Pada seorang pangeran
berkuda
Michael
Kamis, 23 Mei 2013
Terimakasih telah mendoakanku
Ting-tong....
Ada kiriman lagi!
Sebuah sayap berbeda setiap harinya
Kali ini kuning, seperti cahaya matahari
Sayap-sayap itu akan selalu menemaniku
Dan membawaku hingga jauh
Baru saja aku pulang dari sebuah pulau
Melindasi Indonesia bagian tengah
Dan ini aku bawakan kain Bali
Untuk Ibu ku yang sedang susah
Sayap ini aku antarkan kembali ke Jambi
Untuk membawamu kemari
Teruntuk ibu ku yang tak henti menangis
Dari berbagai doa dan permintaanmu padaku
Sayap ini adalah doa indahmu
Langganan:
Postingan (Atom)