Kamis, 12 Desember 2013

Wanita Baja

dia itu....
wanita yang menumpangiku
hingga perutnya melar
melebar-lebar
sekarang aku dengar
dia jatuh...
terlempar
karena seorang wanita yang merebut mawar
mawar itu berwarna
seperti kelelawar
melukai dan mencakar
hingga setiap hari hatinya gusar
hingga tangisnya bagaikan guntur
hingga ia semakin ringkih
hingga ia mengirim surat kepadaku
berlembar-lembar
bercerita tentang ayah dan wanita itu
dan ciuman mesra tadi malam

ingin aku berlari ke dapur
dan meraihmu disudut pintu
terdiam dan tersungkur
aku tak kuat ibu
mengapa kau begitu sendiri
ditengah derasnya hujan dan benturan ombak
diduniamu yang semakin kelam
dan hatimu yang telah lebam
sekarang bejana itu sudah penuh dan retak
aku kembali untuk berkata
"Ibu, kau Baja yang kukenal"