Dudukku sepi sesak tak henti
Menjamu kabutan
duri sendiri
Air tergenang
membasuh kertas
Suratku kepada
tuhanku
Lihatlah aku
menangis
Tolonglah!
Hatiku biru
tergenang perih
Berat air yang
jatuh maka tersungkurlah
Tenggelamkan aku
disudut intensitas dermaga yang tak henti
Aku telah
membelah
Tercerai berai
Oh, Kupu-kupu
terbang
Aku yang
membantu ibu menjagamu
Aku yang
membelamu didepan burung-burung
Aku kunci
jawaban disetiap ujian
Bahagia ku
bahagiamu
Tangisku amarahmu
Sedihku sedalam
rasa cinta ibu kepadamu
Sebelum kau datang
Sebelum kau datang
Rangkul aku,
Hingga tak ada
Genggam saja
malammu simpan untukku
Dunia milikmu
bukan?
Aku tak lebih
dari Bangka
Sepanjang tandus
di pengembara
Untukmu
Membalik jauh ke
utara
Mendoakanmu
disetiap pujaanku
Busur tertancap
janji
Untukmu
Aku sayang
bahagiamu teramat, saudaraku…
Selama diammu
tak berpenghujung
Didalamnya
terkumpul kesakitanku